Last Desember 2016
Sabtu ini adalah hari yang
menjadi kebahagian semua orang, karena mana mungkin manusia tidak mensyukuri
bahwa ternyata Tuhan masih memberikannya hidup di akhir 2016 ini. Seperti apa
yang dirasakan oleh ketiga remaja ini Nera, Mika, dan Salma. Yah, mereka adalah
manusia yang periang, selalu terbuka pada setiap temannya dan mampu saling
mengasihi dalam waktu yang lama. Seperti takdir yang telah Tuhan gariskan pada
3 remaja itu, dimana mereka bertemu dalam kegiatan kampus yang secara tidak
kebetulan membawa mereka pada dunia pertemanan bahkan sebuah dunia indah,
persahabatan. Meskipun mereka berbeda daerah, berbeda suku adat, tapi mereka
tidak pernah menghiraukan apa yang menjadi perbedaannya, bahkan apa yang
menjadi kekurangan masing-masing diantara mereka. Mungkin memang benar bahwa
takdir Tuhan selalu indah walaupun terkadang membuat satu diantara manusia
lainnya kehabisan akal untuk mengatasi takdir yang tidak sesuai harapan.
Berbicara tentang ketiga remaja
itu, selalu ada hal yang diluar dugaan. Nera adalah gadis yang amat sangat
profesional, tegas dan selalu mengartikan bahwa time is money. Tapi, dibalik
ketegasannya itu dia adalah gadis penyayang dan tidak pernah menginginkan orang
yang disayanginya tersakiti, dan kalo pun dia merasa ada yang aneh dia adalah
gadis terpeka yang pernah dikenal Mika dan Salma. Nera gadis cantik dan lebih
banyak mneghabiskan waktunya untuk membaca buku pelajaran. Lalu Mika, dialah
tipikal gadis yang banyak diidamkan oleh kaum ikhwan, dia pintar, cute,
perhatian, penyayang dan tentunya dia adalah gadis yang feminim. Selanjutnya
adalah Salma dialah satu-satunya gadis terjutek diantara temannya, dia sangat
cuek namun terkadang perhatian, dia juga tomboy dan terakhir dia adalah gadis
anti cowok. Yah, dia memiliki prinsip kalo dia hanya akan menerima cowok yang
bisa bikin hatinya luluh dengan sekejap, dan pasti bukan cowo lebay yang selalu
memamerkan apa yang dia punya.
Pagi itu, angin terasa sangat
kencang, sampai-sampai syal biru yang Nera pakai untuk pergi ke kampus
terbang dan sialnya malah kotor karena ternyata syal itu masuk ke got samping
jalan yang dia lalui. "Damn, masih pagi udah sial aja. Bikin badmood deh
ini angin". Gerutu Nera sambil berlalu pergi dan mengabaikan syal biru
miliknya. Nera adalah orang periang meskipun terkadang dia oorang yang mudah
sensitif diantara teman-temannya. Entah apa yang menyebabkan angin begitu
kencangnya pagi itu, berjalan pun seakan tidak penuh semangat karena bukannya
udara segar yang dihirup tetapi asap knalpot yang sangat tebal terbawa oleh
angin dan membasuh wajah siapapun yang dilaluinya.
Sebenarnya lokasi kost-an
diantara Nera, Mika dan Salma tidak begitu berjauhan. Namun karena mereka
berbeda program studi terkadang mereka mempunyai jam berbeda untuk menuju
kampus tercintanya UNJ. Nera adalah mahasiswa semester 5 Psikologi, Mika adalah
Mahasiswa semester 5 Ekonomi dan Salma adalah mahasiswa semester 5 Tekhnik
Sipil. Begitu lekatnya mereka dengan perbedaan, tapi terkadang hal itu yang
menjadikan mereka untuk selalu menguatkan pertemanan.
Terlihat sudah pukul 09.00
Nera sudah selesai keluar kelas, diapun berencana untuk mengajak teman-temannya
datang ke kampus merencanakan kegiatan kahir tahun malam nanti, dan tanpa lama
lagi Nera segera menghubungi temannya itu. Dalam telepon "Mika lo dimana ?
Ketemuan yuk sekalian ajakin Salma kita rencanain kegiatan akhir taun kita
nanti, mumpung hari Sabtu juga." Mika pun menjawab pertanyaan temannya via
telpon itu "Sorry ra, gua lagi nemenin temen gua dlu beli buku. Ok nanti
gua kabarin Salma aja yah, kao bisa nanti gua nyusul kalian". Nera
menjawab dengan singkat "OK." Dia pun langsung menutup
telponnya.
Menit pun terus berlalu dan 15 menit sudah Nera
menunggu teman-temannya di Arion Mall tempat biasa mereka namun ternyata Salma
baru datang tanpa Mika. "Hey Sal, lu sendirian ? Mana Mika katanya kalian
mau bareng sini ?" ungkap Nera. "Sorry Ra, katanya Mika ada urusan
keluarga jadi dia buru-buru pulang ke rumahnya." jawab Salma lesu karena
dia terlalu lama menunggu busway untuk dapat sampai ke Mall tersebut. "Ok,
no problem. Mungkin dia ada masalah penting." tegas Nera.
"Ngomong-ngomong lu tumbenan mau ngajak kita bikin acara akhir taun,
biasanya gue yang suka nyaranin." tanya Salma. "Yah, kepengen aja
lagian kan itung-itung refreshing dari numpuknya tugas kuliah juga Sal".
Tidak terasa ternyata 2 jam sudah mereka menghabiskan kopi dan duduk berbincang
menyusun rencana akhir taun. Ide Salma cukup baik untuk menghabiskan taun 2016
jalan-jalan malam dan kuliner ke wisata kota tua yang merupakan tempat
kesukaannya itu. "Jangan sampai acara kita gagal ya Ra, gua paling gak
suka kalo ada acara gua yang gagal", ungkap Salma dengan gaya bicara
seperti anak laki-laki. "bawel lu akh, dasar bapak Salma". teriak
Nera pada temannya yang seakan-akan sedang mengancamnya.
Jam berdentang menunjukan
pukul 15.00 WIB. Hari yang sangat panas di kota metropolitan dan membuat kedua
gadis itu untuk menghentikan rencana pulangnya terlebih dahulu. Sebenarnya Nera
sudah mempunyai teman dekat lain diantara teman-temannya dan dia adalah
laki-laki. Namun, dia belum siap mengungkapkan hal itu pada teman-temannya,
terlebih lagi takut dengan ejekan temannya bahwa teman hidup baginya adalah
buku saja. Untuk itu, dia terus merahasiakan teman dekatnya itu kepada Mika
maupun Salma. Terlebih lagi, dia membatalkan rencana dengan teman kelasnya itu
hanya untuk melancarkan acara akhir taun bersama teman-temannya Mika dan Salma.
Dia terus melamunkan Vicry,
sosok yang bisa membuat dia luluh dengan cepat saat tidak sengaja mereka berada
di ruang perpustakan dan saling bertabrakan. Hari itu adalah hari yang
mengesankan baginya dan sulit untuk dilupakan sampai saat ini. Lamunannya yang
sangat jauh melayang, membuat Salma kesal karena dia terus bertanya pada Nera
tanpa didengarkannya. "Neraaaaaa." teriak Salma kesal pada gelagat
teman satunya ini. "Lu kerasukan apa yah, dari tadi gue panggil kaga
jawab.. Uuughhh bikin kesel aja dehhhh Tante ini". gerutu Salma.
"Aduh sayang, maapin aku yah,, enggak sengaja tadi aku ngelamunin kalo ada
pangeran dateng pake kuda putih dan langsung ngajak kau married.. Uuuuuhhh
senangnya". ungkap Nera pada Salma. Dengan nada kesal, Salma menjawab
"Jijik banget dengernya". Sangat keras Nera tertawa
sampai-sampai orang disamping tempat duduknya memberikan senyuman sinis sebagai
tanda untuk mneghentikan tawaannya itu. Dan gubrak, Nera diam gengsi.
Tiba-tiba ada hal aneh terjadi
pada dua gadis itu, seketika jam terasa berhenti dengan cepat karena tidak
menyangka temannya Mika berada di tempat yang sama dengan mereka dan hal aneh
lainnya dia tidak sendiri melainkan menggandeng seorang laki-laki tampan dan
cukup gagah untuk dilihat. Dan itu adalah Vickry teman bahkan orang yang sedang
dekat dengan Nera saat ini, dan dia bersama temannya seperti lebih dari sebuah
hubungan teman biasa.......... (bersambung)
Komentar
Posting Komentar