Last Desember #2 Dunia yang penuh akan Kejutan
Dinding
dunia terasa begitu tebalnya, ketika dengan mataku sendiri dan dengan mata
temanku Salma, aku melihat dia orang yang aku sukai berjalan bersama temanku
Mika. Begitu sempitnya dunia hingga aku harus melihat pemandangan yang begitu
tidak pernah aku bayangkan. Entah apa yang menjadikan Vicry berubah dan kapan
dia mengenal temanku Mika. 31 Desember adalah hari yang sangat mengagumkan,
karena ternyata aku dapat merasakan apa yang dinamakan cemburu bahkan pada
teman sekalipun. Aku dan Salma hanya bisa diam dengan mata yang seperti mau
keluar itu, kaget tidak karuan. Mana mungkin teman kami berbohong tentang acara
keluarganya hari ini ? baru hari ini, yah hari ini dia memberikan kami kejutan
tentang gelagatnya yang aneh.
Entah
Mika melihat kami berdua yang sedang duduk menunggu senja itu ataukah tidak,
yang kami tahu bahwa dia melewati kami tanpa jejak apapun. Sama sekali aku
tidak melihat bahwa Mika memiliki masalah yang hebat hingga dia harus
benar-benar pulang dan tidak menghiraukan ajakan kami teman-temannya. Bertindak
positif yah harus kami lakukan, jika tidak maka syetan-syetan itu akan membuat
kami membenci pada teman kami sendiri.
Tidak
ingin terlalu lama lagi aku berdiam diri untuk menunggu senja di Arion Mall
itu, hingga tepat pukul 15.30 aku mengajak Salma untuk pulang. Ekspresi ku yang
berubah tanpa senyuman, tanpa candaan membuat Salma bingung ada apa gerangan. “Ra,
are you ok ?, kenapa jadi diem gini ? apa lo kesel sama Mika gara-gara dia
bohong hari ini ?” polosnya pertanyaan Salma tanpa dia tahu bahwa ada hati yang
menjerit mempertanyakan pangerannya yang pergi. “Gue baik, lumayan kesel sama
dia kenapa pake acara bohong segala padahal ini kan acara kita juga, tapi it’s
ok no problem.” Mencoba mneguatkan hati meskipun ada 1000 pertanyaan tentang
peristiwa tadi sore. Kami tiba di halte dan tidak lama busway datang dengan
penumpang yang begitu penuh. “Damn.”
Tidak
bisa tenang, itu yang terus aku rasakan. Salma dan akupun pergi ke tempat kost
kami masing-masing dengan rencana melewati tahun baru ini nanti malam jam 20.00
WIB. Indahnya malam ini, suara ledakan kembang api begitu menghiasi lautan
bintang yang luas ini. Kami melewati malam ini dengan tanpa mengetahui kabar
teman kami Mika. Mungkin dia sedang bersenang-senang dengan keluarganya atau
mungkin dengan kekasih barunya, Vicry orang yang aku sukai sejak lama ini. Dengan
Salma aku bahagia melewati malam itu.
Setelah
tahun berganti menjadi 2017, di pagi buta tiba-tiba telponku berdering
terus-menerus. Aku melihatnya, ternyata Mika menelpon. Tidak pernah
terbayangkan apa yang dia ungkapkan, bahwa di Sabtu siang itu, disaat aku dan
Salma duduk bersantai menyusun rencana malam tahun baru. Ternyata dia melihat
kami saat itu, dan apapun alasannya dia mengacuhkan kami sangat membuat
terkejut. Ternyata dia bukanlah kekasih Vicry seperti yang aku bayangkan,
bahkan lebih dari itu. Dia adiknya, adik yang akan memperkenalkan aku kepada
kakaknya dan membantuku lebih dekat lagi dengan Vicry bahkan lebih dari sebatas
teman seperti yang aku harapkan. Pangeran yang menjemput putri meskipun tanpa
kuda putihnya. Aku berburuk sangka, pada temanku sendiri dan bahkan menganggap
bahwa Mika lebih memilih bersama kekasihnya dibandingkan kami teman-temannya. Sangat
gembira sekali hari itu. Aku tertawa, bahkan aku tidka menyangka ternyata
Vickry tau bahwa aku menyukainya dan dia sudah jauh tau bahwa adiknya temanku,
teman dekatku bahkan sahabatku. Penasaran sekali, kenapa Mika pun tidak pernah
membicarakan soal kakaknya yang satu itu, begitupun Vickry yang tidak pernah
membicarakan soal adik cantiknya itu.
Wah,
dunia ini penuh dengan kejutan. Seperti kembang api yang bisa memberikan lautan
bintang menjadi berwarna-warna. Maka Vickry dapat memberikanku ribuan bunga
untuk mengisi hati yang lama aku kosongkan.
Komentar
Posting Komentar